Purbalingga – Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, meluncurkan operasi pasar dengan melepas armada truk pengangkut 10 ton beras dari Perum Bulog dan Perumda Puspahastama. Langkah ini diambil guna membantu stabilisasi pasokan dan harga pangan di tengah meningkatnya harga beras beberapa waktu terakhir.
“Operasi pasar ini dalam rangka membantu masyarakat sehubungan meningkatnya harga beras beberapa minggu/bulan terakhir. Untuk meminimalisir beban pengeluaran masyarakat khususnya berkaitan harga beras di sinilah pemerintah harus hadir,” kata Bupati Tiwi dalam kegiatan yang dilaksanakan di halaman Pendopo Dipokusumo, Selasa (5/3/2024).
Operasi pasar ini melibatkan Perum Bulog dan Perumda Puspahastama untuk mensuplai beras ke pasar-pasar dan toko-toko di Kecamatan Bukateja, Kemangkon, Kutasari, dan Purbalingga.
“Semoga kerjasama dengan Bulog dan Puspahastama ini bisa menekan harga beras di Purbalingga sehingga bisa kembali stabil tidak memberatkan beban pengeluaran masyarakat,” ujar Bupati.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Purbalingga, Johan Arifin, Perum Bulog akan memfokuskan distribusi beras ke pasar-pasar rakyat/tradisional se-Kabupaten Purbalingga dengan target 7 ton per minggu. Sementara itu, Perumda Puspahastama akan memfokuskan distribusinya ke toko-toko di tingkat desa-desa.
“Ia menegaskan beras SPHP yang diedarkan saat ini dipatok dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp 10.900 per kilogram. Penjual nantinya dilarang menjual dengan harga lebih tinggi dari HET tersebut,” kata Johan.
Informasi yang diberikan Johan juga menyatakan bahwa harga pasar beras untuk jenis Medium terkini di Purbalingga mencapai Rp 15.800 per kilogram, yang menurun dari sebelumnya Rp 16.500 per kilogram.