Ketua PBNU Tetapkan 1 Ramadan 1445 H Jatuh pada 12 Maret 2024

Jakarta – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, mengumumkan melalui konferensi pers bahwa awal bulan Ramadan tahun 1445 Hijriah jatuh pada tanggal 12 Maret 2024. Keputusan ini diambil setelah pihak PBNU melakukan pengamatan dan penelitian terhadap fenomena hilal di berbagai wilayah di Indonesia.

Dalam konferensi pers yang digelar di Gedung PBNU, Yahya Cholil Staquf menjelaskan bahwa penetapan awal Ramadan tersebut mengacu pada metode rukyatul hilal yang telah menjadi kebiasaan dalam menentukan awal bulan Ramadan dan Syawal. Menurutnya, keputusan ini merupakan hasil koordinasi antara Badan Rukyatul Hilal PBNU dengan lembaga terkait lainnya.

“Setelah melakukan pengamatan dan kajian terhadap fenomena hilal di beberapa wilayah di Indonesia, PBNU menyimpulkan bahwa awal Ramadan tahun ini jatuh pada tanggal 12 Maret 2024,” ujar Yahya Cholil Staquf.

Beliau juga menambahkan bahwa keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk kepatuhan terhadap ajaran agama Islam serta kenyamanan umat dalam menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan.

Penetapan awal Ramadan ini menjadi pedoman bagi umat Islam di Indonesia dalam menentukan awal puasa dan perencanaan ibadah selama bulan suci tersebut. PBNU juga mengimbau kepada seluruh umat Islam untuk mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya dalam menyambut datangnya bulan Ramadan, serta meningkatkan ibadah dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, PBNU memiliki peran penting dalam menyediakan panduan dan arahan kepada umat Islam terkait pelaksanaan ibadah, termasuk penetapan awal bulan Ramadan dan Syawal. Keputusan yang diambil oleh PBNU diharapkan dapat memberikan kejelasan dan kesatuan dalam pelaksanaan ibadah puasa bagi umat Islam di seluruh Indonesia.