Dhanesanews – Seorang mantan pramugari, yang menggunakan nama samaran Sandra, telah blak-blakan mengungkapkan pengalamannya terkait lingkungan kerja dan pergaulan semasa bekerja dulu. Dalam sebuah wawancara dengan Reyben Entertainment yang ditayangkan di YouTube pada Jumat (08/3/2024), Sandra mengungkapkan bahwa ia pernah menjadi simpanan oknum pilot dan oknum pejabat maskapai penerbangan.
Pengakuan Sandra ini diawali dengan keheranannya ketika baru bergabung sebagai pramugari, di mana dalam satu bulan ia hanya mendapat dua kali jatah terbang. Sementara rekan-rekannya bisa terbang hingga 10 hingga 15 kali dalam periode yang sama. Rasa penasaran Sandra akhirnya memotivasinya untuk mencari tahu penyebab perbedaan jadwal terbang tersebut.
Menurut Sandra, teman-temannya memberitahunya bahwa perbedaan itu disebabkan oleh kedekatannya dengan pilot. Bahkan, beberapa pilot diketahui tertarik padanya. Hal ini membuat Sandra semakin ingin mencari tahu dan akhirnya menemukan bahwa pramugari dibayar berdasarkan jam terbang, bukan hanya secara bulanan.
“Dibayar bulanan, tapi juga ada bayaran berdasarkan jam terbangnya,” ujar Sandra. Setelah menggali informasi lebih lanjut, Sandra menyadari bahwa banyak rekan kerjanya juga menjadi simpanan pilot. Bahkan, senior-seniornya mengajari Sandra untuk mendekati para pilot dengan alasan agar jam terbangnya bisa meningkat, yang tentunya sebanding dengan penghasilan yang akan diterimanya.
Pengakuan Sandra ini memberikan sudut pandang yang menarik terkait dinamika lingkungan kerja di industri penerbangan, yang tidak hanya mempengaruhi jadwal terbang para pramugari, tetapi juga mengungkapkan adanya praktik yang tidak etis dalam hubungan antara pramugari dan pilot.
Selain itu, Sandra juga menyampaikan bahwa pergaulan di antara pramugari dan pejabat maskapai penerbangan juga tidak terhindar dari kontroversi. Ia mengakui bahwa ia juga pernah menjadi simpanan seorang pejabat maskapai penerbangan. Pengakuan ini membuka tabir atas praktik-praktik yang mungkin terjadi di belakang layar dalam industri penerbangan.
Reaksi terhadap pengakuan Sandra pun bermacam-macam. Sebagian besar netizen mengecam praktik-praktik tidak etis yang diungkapkan oleh Sandra, sementara yang lain menyatakan tidak terkejut dengan apa yang diungkapkan mantan pramugari ini.
Pengakuan Sandra memberikan pengertian yang lebih dalam tentang realitas industri penerbangan dan menyoroti pentingnya transparansi dan etika di tempat kerja. Keberanian Sandra untuk berbicara secara terbuka mengundang pertanyaan tentang praktik-praktik serupa yang mungkin terjadi di industri lain, serta menekankan pentingnya perlindungan terhadap pekerja dalam situasi yang mungkin rentan terhadap eksploitasi.