Bogor – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengungkapkan bahwa sekitar 65 ton amunisi terdampak dalam kebakaran yang melanda Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya, di Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor.
Menurutnya, amunisi tersebut telah kedaluwarsa. “Ada MKK (Munisi Kaliber Kecil) dengan MKB (Munisi Kaliber Besar). Jadi, seluruhnya ada 65 ton, tonasenya,” ujarnya di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada hari Minggu (31/3). Jenderal Agus menjelaskan bahwa amunisi sebanyak itu merupakan gabungan dari beberapa satuan di Kodam Jaya.
“Amunisi yang sudah melewati Standar Operasional Prosedur (SOP) itu dikembalikan ke Kodam Jaya. Kemudian, amunisi tersebut dikumpulkan untuk diperiksa kembali, diverifikasi, dan kemudian dibuang. Proses pembuangan dilakukan di Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, di tempat yang telah disediakan oleh kami,” jelasnya. Meskipun demikian, Jenderal Agus belum dapat memberikan perkiraan total kerugian negara yang diakibatkan oleh 65 ton amunisi yang terdampak. “Informasi lebih lanjut akan kami sampaikan kemudian,” tambahnya.
Sementara itu, Jenderal Agus menyatakan bahwa api kebakaran di Gudmurah Kodam Jaya berhasil dipadamkan sejak Minggu pukul 03.45 WIB. “Selanjutnya, tindakan pasca-ledakan dilakukan oleh Pangdam Jaya dengan bantuan Satuan Jihandak (Penjinakan Bahan Peledak) dan POM (Polisi Militer) untuk melakukan penyisiran dan pembersihan di lokasi ledakan,” terangnya.
Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa Satuan Teritorial telah melakukan pendataan dan pengecekan di permukiman sekitar lokasi ledakan. “Kami mengharapkan jika ada masyarakat yang menemukan serpihan atau selongsong, agar segera melaporkannya kepada aparat,” katanya.
Sementara itu, belum ada keterangan lebih lanjut terkait penyebab pasti kebakaran dan ledakan yang terjadi di Gudang Munisi Daerah Kodam Jaya tersebut. Namun, pihak berwenang telah memastikan bahwa situasi telah terkendali setelah proses pemadaman dilakukan dengan cepat.
Sebagai langkah pencegahan lebih lanjut, pihak terkait diharapkan untuk melakukan evaluasi terhadap SOP pengelolaan amunisi serta memperketat pengawasan terhadap kondisi gudang amunisi. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya insiden serupa di masa mendatang dan memastikan keamanan serta keselamatan masyarakat dan personel militer.
Hingga saat ini, investigasi lebih lanjut masih terus dilakukan oleh pihak berwenang guna mengungkap penyebab pasti kebakaran dan ledakan tersebut serta menetapkan langkah-langkah preventif yang lebih efektif di masa mendatang. Publik diharapkan untuk tetap tenang dan waspada, serta memberikan kerjasama penuh kepada pihak berwenang dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban bersama.