Kontroversi Arie Febriant: Profil Pegawai Pertamina yang Viral karena Insiden Meludahi Pemobil

Arie Febriant, pegawai PT Pertamina (Persero), subholding PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menyampaikan penyesalan atas tindakannya meludahi pemobil usai ditegur parkir sembarangan.

Jakarta – Arie Febriant, seorang pegawai di PT Pertamina (Persero), tiba-tiba menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah video viral menunjukkan perilaku kontroversialnya.

Insiden itu terjadi ketika Arie meludahi pengendara mobil lain yang menegurnya karena parkir di tengah jalan di kawasan Petukangan Utara, Jakarta Selatan, pada Jumat (5/4) lalu. Aksi arogan ini memicu kemarahan netizen yang kemudian mengidentifikasi Arie sebagai seorang pegawai BUMN.

Menurut laporan e-Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK tahun 2022, Arie bekerja di unit Sub Holding Refinery & Petrochemical PT Pertamina dengan jabatan Assistant Manager Crude Oil Domestic Supply.

Namun, di akun LinkedIn-nya, Arie terdaftar sebagai Crude Oil Domestic Supply di PT Kilang Pertamina. Ia merupakan alumni Universitas Indonesia dengan latar belakang Teknik Industri.

Selain pekerjaannya, Arie juga memiliki aset berupa rumah di Jakarta Selatan senilai Rp 3 miliar. Keberadaan rumah ini menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimana seorang pegawai BUMN mampu memiliki properti dengan nilai sebesar itu.

Peristiwa meludahnya Arie kepada pengendara mobil lain terjadi di Jalan Masjid Farul Falah, Petukangan Utara, Jakarta Selatan. Kejadian ini menyebabkan kemacetan di jalanan, terutama saat menjelang waktu berbuka puasa.

Video insiden tersebut menunjukkan bahwa seorang pengendara mobil menegur Arie dengan klakson agar maju karena parkir di tengah jalan. Namun, reaksi Arie terhadap teguran tersebut cukup kontroversial.

Ia turun dari mobilnya dan mengeluarkan kata-kata kasar sebelum akhirnya meludahi mobil pengendara tersebut. Mobil tersebut tetap berhenti di tengah jalan, menyebabkan kemacetan semakin parah.

Setelah kejadian ini menjadi viral, netizen ramai membongkar identitas Arie Febriant sebagai seorang pegawai BUMN, khususnya PT Pertamina. Arie kemudian menjadi sorotan karena sikapnya yang dianggap tidak pantas sebagai seorang profesional.

Insiden ini juga mengundang pertanyaan mengenai perilaku seorang pegawai BUMN dan bagaimana pihak perusahaan menanggapi masalah ini. Terlepas dari jabatan dan aset yang dimilikinya, Arie Febriant harusnya menjadi contoh yang baik dalam menghadapi konflik di jalan raya.

Dalam konteks pemberitaan ini, penting untuk memperhatikan tata cara bersikap di ruang publik, terutama bagi mereka yang bekerja di sektor publik.

Sikap seperti yang ditunjukkan oleh Arie Febriant tidak hanya mencoreng nama perusahaan tempatnya bekerja, tetapi juga mencerminkan sikap individu dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai pegawai BUMN, seharusnya sikap profesional dan penghormatan terhadap aturan menjadi hal yang mendasar. Insiden ini seharusnya menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk selalu mempertimbangkan dampak dari tindakan kita terhadap lingkungan sekitar.