Jakarta – Komika terkenal, Babe Cabita, telah meninggal dunia pagi ini di Rumah Sakit Mayapada Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Sebelumnya, Babe berjuang melawan penyakit langka yang jarang terjadi, yaitu anemia aplastik. Pada September 2023, ia mengungkapkan pengalamannya berjuang melawan penyakit ini, dimana ia harus dirawat di rumah sakit selama dua pekan.
Pada awalnya, Babe didiagnosis menderita demam berdarah dengue (DBD). Namun, setelah pemeriksaan darah yang tidak menunjukkan perbaikan, dokter melakukan pemeriksaan sumsum tulang belakang yang akhirnya menemukan bahwa Babe sebenarnya mengidap anemia aplastik, bukan DBD.
Apa Itu Anemia Aplastik?
Anemia aplastik adalah kondisi langka di mana sumsum tulang berhenti memproduksi sel darah baru. Ini dapat menyebabkan kelelahan, rentan terhadap infeksi, dan masalah perdarahan yang serius. Penyebab paling umum dari anemia aplastik adalah gangguan imun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel induk di sumsum tulang belakang.
Beberapa faktor lain yang dapat memicu kondisi ini termasuk paparan bahan kimia beracun seperti pestisida dan obat-obatan tertentu. Bahkan, kehamilan juga bisa menjadi pemicu. Terapi radiasi dan kemoterapi pada pasien kanker juga dapat menyebabkan anemia aplastik.
Gejala Anemia Aplastik
Gejala anemia aplastik tergantung pada jenis sel darah yang kekurangan. Saat sel darah merah rendah, seseorang dapat mengalami kelelahan, sesak napas, pusing, kulit pucat, dan lainnya. Jika sel darah putih rendah, seseorang mungkin sering mengalami infeksi dan demam. Sedangkan jika jumlah trombosit rendah, kemungkinan terjadinya memar dan berdarah meningkat, termasuk mimisan.
Pengelolaan Anemia Aplastik
Mengelola anemia aplastik melibatkan lebih dari sekadar pengobatan medis. Pasien perlu mengubah kebiasaan sehari-hari untuk meminimalkan risiko infeksi. Disarankan untuk menghindari kontak dengan orang sakit, kerumunan, dan rajin mencuci tangan.
Anemia aplastik adalah kondisi langka di mana sumsum tulang berhenti memproduksi sel darah baru. Babe Cabita, komika terkenal yang baru saja meninggal dunia, adalah salah satu yang pernah mengalami penyakit ini.
Gejala anemia aplastik bervariasi tergantung pada jenis sel darah yang kekurangan. Pengelolaannya tidak hanya melibatkan obat-obatan, tetapi juga perubahan gaya hidup untuk mengurangi risiko infeksi dan komplikasi lainnya.