Jakarta – Tragedi kecelakaan tunggal yang melibatkan bus Rosalia Indah di ruas Tol Batang-Semarang Km 370 A telah menelan korban jiwa. Tujuh orang dinyatakan tewas dalam peristiwa tragis ini. Namun, sorotan juga tertuju pada fakta bahwa bus yang terlibat merupakan armada pengganti.
Kecelakaan tersebut menjadi perhatian setelah beberapa penumpang yang selamat mengungkapkan pengalaman mereka. Ida Sulastik (37), bersama anak dan suaminya, sedang dalam perjalanan menuju Jombang ketika kejadian itu terjadi. Ia duduk di belakang pengemudi.
Menurut keterangan Indah, bus yang dia tumpangi sebelumnya telah mengalami masalah di Km 227. Pihak manajemen kemudian menggantinya dengan bus pengganti.
Namun, bus pengganti ini tidak memberikan pengalaman yang sama bagi para penumpangnya. AC dalam keadaan mati, meninggalkan penumpang merasa gerah dan tidak nyaman.
“Bus diganti. Tapi AC tidak nyala, dan biasanya tempat duduknya juga tidak nyaman. Para penumpang merasa gerah dan tidak nyaman. Bus pengganti ini kelasnya tidak sebaik sebelumnya,” ungkapnya seperti dikutip dari detikJateng pada Kamis (11/4/2024).
Fakta ini juga dibenarkan oleh pihak kepolisian. Meskipun armada bus diganti, pengemudi tetap sama.
“Iya, informasi dari pengemudi bus bahwa kemungkinan pengemudi mengantuk atau lelah. Armada diganti di KM 227, tetapi pengemudinya tetap sama, dari Bekasi (Pondok Ungu) menuju Jawa Timur,” kata Kakorlantas Polri, Irjen Aan Suhanan di RSI Weleri, Kendal, pada Kamis (11/4).
Kejadian ini menunjukkan pentingnya peran pengelola armada untuk memastikan bahwa semua bus yang dioperasikan dalam kondisi prima, terutama dalam penggantian armada di tengah perjalanan. Kualitas layanan yang diberikan kepada penumpang juga harus dijaga agar keamanan dan kenyamanan selalu terjamin.
Pengalaman yang tidak menyenangkan ini juga mengingatkan semua pihak terkait untuk meningkatkan kontrol dan pemeliharaan armada angkutan umum. Pengamanan dan pemantauan kondisi pengemudi juga perlu diperketat guna menghindari kejadian serupa di masa mendatang.
Kami akan terus memantau perkembangan terkait investigasi dan tanggapan pihak terkait atas insiden ini. Semoga tragedi seperti ini tidak terulang dan keselamatan penumpang menjadi prioritas utama dalam layanan transportasi publik.
Sumber: DetikJateng