Jakarta – Hari ini, Senin 22 April 2024, sejumlah gempa bumi melanda sebagian wilayah Indonesia, termasuk gempa signifikan dengan magnitudo 5,1 yang terjadi di Samudera Hindia, 109 kilometer arah tenggara Pacitan, Jawa Timur.
Berikut adalah rangkuman gempa-gempa yang terjadi sepanjang hari ini:
Gempa Pacitan
Gempa magnitudo 5,1 terjadi pada kedalaman 50 kilometer dan disebabkan oleh subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.
Gempa ini dirasakan di Pacitan serta sejumlah daerah di sekitarnya seperti Trenggalek, Gunungkidul, Wonogiri, Tulungagung, Sukoharjo, Karangkates, dan Kepanjen. Meskipun getarannya terasa dengan intensitas II-III MMI di sebagian besar wilayah tersebut, BMKG menyatakan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Gempa Pangandaran dan Ciamis
Sebelumnya, gempa magnitudo 4,9 mengguncang Pangandaran dan Ciamis di Jawa Barat pada pukul 07.48 WIB. Pusat gempa terletak 77 kilometer arah tenggara Cilacap dengan kedalaman 39 kilometer.
Gempa di Maluku Utara
Di Maluku Utara, gempa dengan magnitudo 4,6 terjadi pada pukul 10.03 WIB atau 12.03 waktu setempat. Pusat gempa berada di laut 49 kilometer barat laut Jailolo, dengan kedalaman 13 kilometer. Guncangannya terukur hingga skala IV MMI.
Gempa di Pesisir Barat Sumatera
Pukul 13.06 WIB, gempa berkekuatan magnitudo 4,6 terjadi di laut 30 kilometer barat daya Airhaji, Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Guncangan gempa terasa di Pesisir Selatan dan Padang pada skala III MMI.
Gempa di Bojonegoro, Jawa Timur
Gempa M3,3 terjadi pada pukul 16.05 WIB dengan episentrum tujuh kilometer barat laut Bojonegoro, Jawa Timur. Meskipun magnitudonya lebih rendah, gempa ini tetap dapat dirasakan di Bojonegoro dan Tuban.
Gempa Gorontalo
Gempa terkini hari ini adalah gempa M4,8 yang mengguncang Kota Gorontalo pada pukul 18.18 WIB atau 19.18 waktu setempat. Gempa ini berasal dari kedalaman 247 kilometer dan memiliki intensitas guncangan lemah (I-II MMI).
Dari rangkaian gempa yang terjadi hari ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada. Pastikan untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Daryono dari BMKG juga menyarankan untuk memeriksa dan memastikan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah setelah gempa.
Meskipun gempa-gempa tersebut tidak berpotensi tsunami, tetap diperlukan kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi aktivitas gempa bumi di wilayah Indonesia.
