Jakarta – Di masa lalu, Indonesia memiliki sejumlah angkutan umum khas yang sangat beragam.
Namun, seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi transportasi, beberapa di antaranya kini telah punah dan tak lagi beroperasi.
Mari kita simak lebih lanjut jenis-jenis angkutan umum kuno yang kini hanya menjadi kenangan.
1. Bemo
Bemo dulunya adalah salah satu angkutan umum ikonik di beberapa kota di Indonesia, terutama di Jakarta dan Bali.
Bemo adalah bentuk modifikasi dari becak motor, dengan menambahkan kap mesin dan dua ban di bagian belakang.
Namun, sejak dilarang beroperasi oleh pemerintah karena alasan keselamatan dan kemacetan, Bemo kini hampir tidak ada lagi di jalanan.
2. Oplet
Oplet adalah bentuk angkutan umum mirip minibus yang dulu banyak beroperasi di Jakarta.
Namun, karena minimnya perawatan dan persaingan dengan moda transportasi modern seperti bus Transjakarta, jumlah oplet semakin berkurang dan akhirnya punah.
3. Helicak
Helicak atau sepeda helikopter adalah jenis angkutan unik di Kota Malang, Jawa Timur.
Angkutan ini menggunakan sepeda yang dimodifikasi dengan menambahkan satu roda lagi di bagian belakang, membuatnya mirip helikopter.
Namun, karena regulasi yang ketat dan minimnya permintaan, helicak tidak lagi beroperasi.
4. Lori Wagon
Lori Wagon adalah bentuk angkutan barang yang dulunya banyak digunakan di daerah pedesaan.
Lori ini ditarik oleh hewan seperti kerbau atau sapi, dan digunakan untuk mengangkut barang-barang berat.
Namun, dengan masuknya truk dan kendaraan bermotor lainnya, penggunaan lori wagon secara perlahan menghilang.
5. Trem
Trem adalah angkutan umum berupa kereta kecil yang banyak beroperasi di berbagai kota di Indonesia pada era kolonial Belanda.
Namun, seiring perkembangan kota-kota besar, trem punah karena keterbatasan jalur dan kurangnya perawatan.
Meskipun angkutan-angkutan ini telah punah, kenangan akan masa lalu tetap hidup dalam ingatan banyak orang.
Perkembangan transportasi modern memang membawa perubahan besar dalam kehidupan kita, namun nostalgia terhadap angkutan kuno tetap menghangat di hati masyarakat.
Semoga artikel ini membantu mengenang dan mengapresiasi sejarah angkutan umum di Indonesia.