Jakarta – Indonesia berduka atas kepergian salah satu tokoh perempuan terkemuka, Mooryati Soedibyo.
Pendiri Mustika Ratu dan Yayasan Perempuan Indonesia (YPI) ini menghembuskan nafas terakhir pada Rabu, 24 April 2024, di usia 96 tahun.
Berita ini telah menyedot perhatian banyak tokoh nasional dan masyarakat luas.
Mooryati Soedibyo, atau yang akrab dipanggil Ibu Mooryati, dikenal sebagai “Empu Jamu Indonesia” berkat dedikasinya yang luar biasa dalam memperjuangkan warisan jamu Indonesia dan peranannya dalam memajukan kaum perempuan di negeri ini.
Kelahiran Surakarta, 5 Januari 1928, Mooryati Soedibyo merupakan salah satu ikon perempuan Indonesia yang paling berpengaruh.
Meninggalkan Jejak Berharga
Kehidupan Mooryati Soedibyo adalah kisah inspiratif. Ia bukan hanya seorang pengusaha sukses dengan merintis Mustika Ratu, tetapi juga seorang filantropis yang memiliki kepedulian mendalam terhadap kesejahteraan perempuan.
Dikenal luas sebagai “Ibu Jamu Indonesia,” Mooryati mendedikasikan hidupnya untuk melestarikan dan mempromosikan penggunaan jamu tradisional sebagai bagian penting dari budaya kesehatan Indonesia.
Penghargaan dan Pengakuan
Tak heran jika Mooryati Soedibyo dianggap sebagai salah satu wanita paling berpengaruh di Indonesia. Majalah Globe Asia pada tahun 2007 bahkan mencatat namanya sebagai salah satu dari 99 wanita paling berpengaruh di tanah air.
Penghargaan ini tidak hanya mencerminkan dedikasinya dalam dunia bisnis dan kegiatan sosial, tetapi juga peran pentingnya dalam memajukan posisi perempuan di masyarakat.
Legasi untuk Generasi Mendatang
Meskipun perjalanan hidupnya telah berakhir, warisan Mooryati Soedibyo akan terus mengilhami generasi berikutnya.
Yayasan Perempuan Indonesia (YPI) yang ia dirikan menjadi bukti nyata komitmen beliau terhadap pemberdayaan kaum perempuan dan kesetaraan gender.
Perjuangan Ibu Mooryati akan menjadi tonggak sejarah dalam pergerakan kesehatan dan sosial di Indonesia.
Penghormatan Terakhir
Di hari perpisahan terakhirnya, rumah duka Mooryati Soedibyo diramaikan oleh kehadiran sejumlah tokoh nasional yang datang memberikan penghormatan terakhir. Putri Kuswisnuwardhani, anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), juga turut hadir untuk mengenang jasa-jasa ibunda tercinta.
Kenangan Abadi
Kepergian Mooryati Soedibyo meninggalkan kesedihan mendalam bagi banyak pihak. Namun, kenangan akan perjuangan dan warisan luar biasanya akan terus dikenang.
Indonesia telah kehilangan seorang pionir, seorang pemimpin, dan seorang ibu bagi banyak orang. Semoga perjuangan dan dedikasi Ibu Mooryati menjadi terang dan inspirasi bagi kita semua.
Dengan kepergian Mooryati Soedibyo, Indonesia merasa kehilangan salah satu tokoh terpenting dalam dunia kesehatan tradisional dan pemberdayaan perempuan.
Semoga warisannya terus memberi inspirasi bagi kita semua dalam membangun masa depan yang lebih baik.