Jakarta – Sebuah inovasi baru dalam dunia pendidikan Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) telah diluncurkan oleh seorang mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rahmi Yulia Ningsih, yang baru-baru ini meraih gelar doktornya.
Rahmi Yulia Ningsih berhasil mempertahankan disertasinya berjudul ‘Pengembangan Instrumen Tes Penempatan Pemelajar BIPA Berbasis Web’.
Rahmi, dengan antusias, menceritakan perjalanannya dalam mengembangkan Sistem Informasi Tes Penempatan Pemelajar BIPA (Sitempa) selama kurang lebih satu tahun.
Sitempa adalah sebuah platform daring yang dirancang untuk membantu lembaga BIPA dalam menempatkan peserta sesuai dengan kemampuan berbahasa Indonesia mereka.
Kepada wartawan, Rahmi menjelaskan bahwa Sitempa bukan hanya bermanfaat bagi orang asing yang ingin mempelajari bahasa Indonesia, tetapi juga memberikan kemudahan bagi lembaga BIPA dalam mengelompokkan peserta sesuai dengan tingkat kemahiran bahasa mereka.
Hal ini memungkinkan penyelenggara untuk menyusun materi pembelajaran yang lebih sesuai dan efektif.
Kehadiran Sitempa diharapkan dapat mengatasi tantangan dalam proses penempatan peserta BIPA, yang seringkali membutuhkan waktu dan usaha ekstra dari lembaga-lembaga terkait.
Dengan platform ini, proses penempatan menjadi lebih efisien dan terkendali.
Menurut Rahmi, ide pengembangan Sitempa muncul dari kesadarannya akan pentingnya adanya pendekatan yang lebih sistematis dan teknologi dalam mengelola program-program BIPA.
“Sistem ini tidak hanya mengurangi beban lembaga BIPA, tetapi juga memberikan pengalaman belajar yang lebih baik bagi peserta,” ujarnya.
Penggunaan teknologi berbasis web dalam pengembangan instrumen tes ini menjadi langkah maju yang patut diapresiasi.
Sitempa diharapkan tidak hanya akan menjadi solusi untuk lembaga BIPA di Indonesia, tetapi juga dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain yang memiliki program serupa.
Selain itu, pencapaian Rahmi dalam menyelesaikan disertasinya memberikan kontribusi yang berarti dalam perkembangan ilmu pendidikan bahasa Indonesia bagi penutur asing.
Gelar doktor yang diraihnya bukan hanya sebuah prestasi pribadi, tetapi juga pencapaian akademis yang dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan standar pendidikan bahasa di Indonesia.
Dengan semangat inovatif seperti Rahmi, harapan akan terus berkembangnya sistem pendidikan bahasa Indonesia untuk penutur asing menjadi semakin nyata.
Sitempa adalah bukti bahwa kolaborasi antara pendidikan dan teknologi dapat membawa perubahan yang signifikan dalam dunia pendidikan, khususnya dalam menyediakan layanan yang lebih efisien dan efektif bagi peserta BIPA.
Sebagaimana dikatakan oleh Rahmi sendiri, “Sitempa adalah langkah awal kami untuk memberikan solusi yang terintegrasi dalam pengelolaan program-program BIPA. Kami berharap dapat terus berkontribusi dalam pengembangan sistem pendidikan bahasa Indonesia yang lebih adaptif dan inklusif bagi komunitas internasional.” Pungkasnya.