Bhabinkamtibmas Polsek Bukateja Beraksi Melawan Hama Wereng di Desa Kedungjati

Menyusul laporan tentang serangan hama yang meluas, kegiatan pengendalian hama WBC dilakukan di lahan seluas 40 hektar.

Purbalingga – Bhabinkamtibmas Polsek Bukateja, Bripka Purwanto, bersama dengan tim gabungan meliputi TNI, Dinas Pertanian, dan warga setempat, turun ke persawahan Desa Kedungjati, Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga pada Sabtu (27/4/2024) pagi untuk mengatasi hama Wereng Batang Cokelat (WBC) yang mengancam lahan pertanian.

Menyusul laporan tentang serangan hama yang meluas, kegiatan pengendalian hama WBC dilakukan di lahan seluas 40 hektar. Bhabinkamtibmas Polsek Bukateja secara aktif terlibat dalam upaya ini sebagai bagian dari komitmennya untuk mendekatkan diri dengan masyarakat.

Kapolsek Bukateja, Iptu Dono Hendarto, menyatakan pentingnya partisipasi dari berbagai pihak dalam gerakan ini. “Kehadiran Bhabinkamtibmas, TNI, dan instansi terkait sangat membantu dalam pengendalian hama WBC di Desa Kedungjati,” ujarnya.

Menurut Mustangin, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Desa Kedungjati, pengendalian hama dilakukan melalui penyemprotan insektisida pada tanaman padi yang berusia 20-30 hari sejak awal tanam. Langkah ini diharapkan dapat menghambat perkembangan hama sehingga produksi padi dapat dipertahankan.

“Kami akan terus memantau efektivitas langkah ini dan akan melaksanakan penyemprotan berikutnya sesuai dengan hasil evaluasi,” jelas Mustangin.

Selain menggunakan penyemprotan secara konvensional, penggunaan drone juga dipertimbangkan untuk mencakup area yang luas dan sulit dijangkau secara manual.

Gerakan ini bukan hanya tentang pengendalian hama, tetapi juga menjadi bagian dari upaya lebih besar untuk meningkatkan produksi padi nasional. Diharapkan, dengan kerja keras bersama, petani di wilayah ini dapat melawan tantangan hama dan menghasilkan panen yang berkualitas.

Hadirnya Bhabinkamtibmas Polsek Bukateja dan dukungan penuh dari berbagai pihak merupakan contoh nyata dari sinergi antara aparat keamanan, instansi pemerintah, dan masyarakat dalam menjaga ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.