Balaraja – Dalam sorotan mendalam terhadap dinamika global, semakin jelas bahwa kapitalisme hanya bisa dipertaruhkan melalui suatu perang dari kerinduan spiritual.
Materialisme, sebagai produk dari era kapitalis, rentan terhadap panggilan spiritual yang mengharuskannya menyerah pada nilai-nilai yang lebih tinggi.
Para pemikir sosialis, yang lama berjuang menentang kapitalisme, kini dapat menemukan sekutu dalam gerakan spiritualis untuk menaklukkan kekuasaan kapitalis yang menguasai dunia hingga hari ini.
Dominasi Kapitalisme: Mengapa Gerakan Spiritualis Penting
Kapitalisme telah merambah ke seluruh penjuru dunia, memengaruhi tidak hanya aspek ekonomi, tetapi juga politik, budaya, dan bahkan agama.
Dalam era di mana materialisme mendominasi, gerakan kesadaran spiritual tumbuh sebagai respons alami terhadap pandangan dunia yang terpusat pada kekuatan material.
Profesi dan komunitas intelektual pun semakin menyadari bahwa kecerdasan intelektual saja tidak mencukupi untuk mengatasi masalah kompleks yang dihadapi di era milenial ini, seperti penurunan moralitas dan etika.
Kehilangan Harga Diri: Membangun Kembali Kesadaran Spiritual
Rasa malu dan harga diri manusia telah tergerus oleh perilaku keji yang bahkan melampaui kejahatan iblis dan setan.
Meski demikian, banyak yang tetap berpegang pada nilai-nilai etika, moral, dan agama sebagai pedoman dalam menghadapi godaan materialisme dan ketidakjujuran yang terjadi di semua lapisan masyarakat.
Pertanyaan Kritis: Apakah Masih Ada Ruang untuk Spiritualitas?
Dalam kesulitan jiwa seperti ini, manusia masih mempertanyakan eksistensi Tuhan.
Apakah keyakinan mereka hanya topeng atau benar-benar mendasar? Banyak yang menilai perilaku manusia dengan skeptis, terutama dalam tanggung jawab publik yang seringkali dipandang sebagai pengkhianatan terhadap nilai-nilai moral.
Keseimbangan Antara Spiritualitas dan Materialisme
Bagi mereka yang tekun menjalani kehidupan spiritual, materialisme bukanlah musuh mutlak.
Keseimbangan antara memiliki dan melepaskan material menjadi kunci untuk menghindari kesombongan dan menjauhkan diri dari keserakahan.
Spiritualitas sejati berlandaskan pada agama dan membentuk landasan moral yang kuat bagi individu.
Dengan demikian, gerakan kesadaran spiritual tidak sekadar menolak materialisme, tetapi merupakan upaya membangun kembali nilai-nilai ilahiah yang kini terancam oleh dominasi nilai-nilai material.
Perang kapitalis harus dihadapi dengan bijaksana, dengan spiritualitas sebagai senjata untuk mengembalikan keseimbangan dalam dunia yang semakin dipenuhi oleh kepentingan pribadi dan kekayaan material.
Penulis: Jacob Ereste
Editor: Darmaji Nss